Pekerja konstruksi Israel meratakan jalan yang melalui pemakaman umat
Islam, dan dilaporkan aksi ini telah merusak ratusan batu nisan dan
melukai seorang Arab Palestina yang memprotes tindakan tersebut
Pekerja konstruksi itu pada hari Senin lalu melakukan buldoser
melalui kuburan kuno di al-Quds (Yerusalem) di pemakaman Maaman Allah
dan hal itu berlangsung hingga Selasa kemarin (10/8), kantor berita
Ma'an Palestina melaporkan.
"Penghancuran ini terkait dengan masalah renovasi. Pendudukan Israel
tidak ingin kita merenovasi kuburan sehingga mereka menghancurkan
kuburan tersebut," kata Mahmud Abu Atta dari Yayasan Al-Aqsha untuk Amal
dan Warisan, yang bertanggung jawab atas pengawasan situs-situs umat
Islam, seperti dilaporkan AFP.
Seorang syaikh setempat, Ali Abu Syaikha harus terluka ketika ia
berdiri menentang pembuldozeran makam oleh Israel, lapor kantor berita
Ma'an.
Insiden ini menandai aksi buldoser paling merusak dari jenisnya sejak
tahun 2009, saat 1.500 mayat umat Islam digali untuk pembangunan Museum
Toleransi yang kontroversial. Bangunan yang direncanakan tersebut akan
dibangun oleh Simon Wiesenthal Center, sebuah kelompok Yahudi berbasis
hak asasi manusia.
Selain luasnya wilayah Arab, Israel menduduki al-Quds selama operasi
militer mereka pada tahun 1948.
Pada tahun 1967, rezim Zionis Israel menduduki bagian timur kota
Yerusalem, yang direncanakan sebagai ibukota negara Palestina dan aksi
Israel tersebut kemudian mendapat kecaman masyarakat internasional,
namun Israel tidak peduli dengan kecaman itu.
0 komentar:
Posting Komentar