RITUAL PARA PEMUJA SETAN

Salah satu buku pertama dengan tema Penyiksaan Satanis berjudul Michelle Remebers yang dipublikasikan pada tahun 1980 oleh Michelle Smith dan Psikiatrinya yang kemudian menjadi suaminya, Laurence Pazder. Publikasi itu diperkuat oleh tulisan dari Majalah People dan National Enquirer dan banyak Radio dan TV show. Michelle memiliki memori melihat ritual pengorbanan manusia, berbagai bentuk penyiksaan dan melakukan kontak dengan tenaga supranaturalnya.

Sementara itu Lauren Stranford menulis sejumlah penyiksaan setanis terhadapnya di masa kecil pada tahun 1988. Buku itu merupakan autobiografi berjudul Satan’s Underground. Ini adalah buku pertama yang menggambarkan bagaimana penculikan seorang perempuan muda untuk dipersembahkan sebagai “ peternak ” bayi. Bayi-bayinya dirampas dari mereka dan dikorbankan kecuali sang perempuan mau melakukan aborsi saat itu.

Selain itu beberapa bentuk ritual para pemuja setan yang telah berhasil diungkap dalam beberapa literatur diantaranya sebagaiberikut :

Seks Bebas.
Para pemuja syetan menghilangkan rasa bersalah dari setiap aktivitas seks bebas. Tidak ada yang dianggap tabu. Seks bagi mereka layaknya makan. Oleh karena itu mereka mengganggap bahwa seks dalam ajaran pemujaan syetan adalah setting terbaik untuk sex.

Segala macam pelanggaran asusila, agama ada pada ritual seks bebas mereka. Dari tukar pasangan, bebas memilih pasangan, sodomi, penyiksaan seksual, Necrophilia ( melakukan hubungan seksual dengan mayat, di mana untuk mendapatkannya mereka terkadang harus menggali kuburan yang masih baru ), seks di depan umum. Kesemuanya dilakukan secara bersama-sama di satu tempat.

Dalam makalahnya yang berjudul Sex and The Devil : Satan Really Wants You, Rick Hall menceritakan tentang seorang anggota Church of Satan, Steven Jhonson Leyba yang memperlihatkan ritual seksualnya di depan public pada acara ulang tahun Jack Davis, seorang politisi. Ritualnya dinamakan United Satanic Apache Front, seorang rekan Leyba mengukir pentagram berdarah di punggungnya, lalu menyodominya dengan menggunakan botol wiski, seluruhnya dimasukkan termasuk bagiannya yang besar. Dan lihatlah kemudian komentarnya, “ Praktek seksual pribadiku sangat menyakitkan, aku menjadi budak, keluarnya darah, urine, sodomi, kotoran, peralatan pemujaan, senjata seperti pistol, pisau, dan terutama filthy fanties terutama lace putih atau lavender dan bentuk-bentuk daisy. Aku memiliki partner dan memerlukan parter sejenis untuk mendapatkan efek ritual. Ritual berdarah memiliki arti yang sangat kuat dalam seniku, aku menggunakan darah untuk lukisanku. ”

Narkoba.

Narkoba hampir tidak terpisahkan dari kehidupan para pemuja syetan. Minimalnya, mereka menggunakan minuman keras untuk pesta-pesta mereka. Tidak sedikit yang terkapar di antara botol minuman keras dan alat suntik heroin. Peredaran narkoba menjadi sangat sulit untuk diberantas. Karena mereka mempunyai jaringan yang rapi, rahasia, kuat dan besar. Korban telah berjatuhan.

Bunuh diri masal.

Beberapa penganut sekte pemuja syetan melakukan games, terutama aliran Dungeon & Dragon, dan mengakui bahwa permainan ini adalah instruksi rahasia untuk bunuh diri dan melakukan penyiksaan. Penulis fiksi sains, Michael Ctakpole menulis laporan yang sangat luas mengenai penyelidikan pemujaan yang banyak ini. Penyelidik telah mengumumkan secara nasional pertentangannya dengan Dungeon & Dragon setelah anaknya melakukan bunuh diri. Sudah sangat banyak jumlah para pengikut syetan yang melakukan bunuh diri masal. Mereka meyakini bahwa bunuh diri adalah bentuk pengabdian paling tinggi untuk syetan.

Pembunuhan dan Pengorbanan Manusia.
Beberapa aliran Kristen konservatif di Amerika mengakui bahwa hingga 60.000 orang disiksa dan dibunuh oleh sebuah jaringan organisasi pemuja syetan. Berdasarkan satistic pengadilan criminal yang dikumpulkan oleh National Institute of Justice, kira-kira 20.000 orang setiap tahun menjadi korban pembunuhan.

Pada tanggal 18 Januari 2002 terjadi pembunuhan untuk ritual di Jerman. Manuela Ruda (23) dan suaminya Daniel Ruda (26), dituduh melakukan pembunuhan. Terdakwa yang diduga melakukan pembunuhan itu mengaitkan dengan pemandangan gaib, kebudayaan goth, setanisme, dan vampire. Untuk kepercayaan terhadap vampire, keluarga Ruda kelihatannya harus melakukan praktek meminum darah, tidur dalam peti mati dan mendatangi kuburan. Keluarga itu berbicara mengenai mata yang bersinar, pisau yang bersinar yang digunakan sebagai senjata dan korban yang bersinar.

Pergorbanan Anak.

Anak-anak yang tidak berdosa turut dikorbankan pada ritual-ritual mereka. Mulai dari meminum darahnya, membunuhnya, memasak bayi dalam microwave, penyiksaan seksual. Anak-anak itu didapat dari para anggota yang mengorbankan anaknya sendiri. Baik bayi ataupun janin yang masih 5-6 bulan yang digugurkan secara paksa, kemudian sang ibu disuruh untuk memakan dagingnya. Atau dengan melakukan penculikan.

Menurut laporan tahun 1990 diperkirakan jumlah anak yang mengalami penculikan antara 200-300 orang. Dan jumlah penculikan pembunuhan oleh orang asing 43-147 orang setahun. Rata-rata anak yang diculik adalah remaja. Salah satu kasus ritual yang terkenal melibatkan jumlah anak-anak yang sangat besar di Sekolah Preschool Mc Martin di Pantai Manhattan, California.

Dibawah desain teknik interogasi untuk orang dewasa, anak-anak kecil menceritakan kepada polisi bahwa mereka mengalami penganiayaan seksual, mengarah kepada pembunuhan dan meminum darah. Mereka juga mengingat disiram di toilet dan disiksa di selokan, dibawa kedalam gua bawah tanah di bawah sekolah, melayang di udara dan melihat jerapah dan singa.

Tiga publikasi besar pada kasus di Inggris adalah di daerah Rochdale, Orkneys dan Nottingham. Pada kasus Nottingham, pelayanan penyelidikan sosial dilakukan terhadap keluarga dengan penganiayaan seksual anak-anak multigenerasi dan pengabaian mengarah pada pemujaan setan, dengan penyelidikan semakin luas.

Mutilasi Hewan.

Hewan pun tidak luput dari kekejaman para pemuja syetan. Mereka memotong-motong hewan dalam ritual mereka, kemudian menggunakan darahnya untuk untuk membasahi tubuh para jemaat. Terkadang mereka menggunakan darah hewan sebagai ganti darah manusia.

Demikianlah beberapa ritual yang dilakukan oleh para pemuja setan atau Satanisme yang kesemua itu tak lain bertujuan untuk menyenangkan para setan yang menjadi sembahan mereka, karena menurut pamahaman yang diyakini oleh para pemuja setan ini adalah bahwa setan adalah makhluk yang sangat jahat, sehingga harus dilakukan upaya-upaya untuk membuatnya menjadi senang dan tidak mengganggu manusia lagi dengan kejahatannya. Sedangkan Tuhan adalah Maha Penyayang dan Maha Pengampun yang tiada berbatas. Pengabaian terhadap perintah Tuhan pada akhirnya juga akan berujung kepada pengampunan, sedangkan pengabaian terhadap setan akan berakibat bencana bagi umat manusia dan seluruh dunia.

tags: ,

0 komentar:

Posting Komentar